Teater Putih FKIP Unram

Inilah organisasi yang menaungi kami sebagai mahasiswa FKIP Unram yang akan melakoni hidup kami dengan seni dan budaya khususnya dunia seni teater. Kami hanya kumpulan anak - anak muda yang ingin berkembang menuju indonesia dan NTB yang lebih memnghargai budaya sebagai ciri khas tersendiri bagi kita. Kami akan berjuang untuk itu dean melakukan yang terbaik guna meraih cita - cita kami.

Selasa, 14 Desember 2010

PENTAS TUNGGAL TEATER PUTIH PRODUKSI KE XXX 2010


SALAM BUDAYA...!
kami dari teater putih FKIP unram kembali hadir di dalam dunia pmentasan teater tahun. pada pentas tunggal kali ini kami mempersembahkan lakon "Obrok owok-owk, Ebrek ewek-ewek" karya Danarto. pmentasan kali ini menampilkian bentuk konsep baru dari naskah ini, sehingga menghadirkian hal yang unik untuk disaksikan.janagan lupa saksikan kami di Arena Tertutup Taman Budaya NTB tanggal 17 - 18 Desember pukul 19.30 WITA.
inilah para anggota tim yang mendukung pentas tunggal kali ini.

ROBY MANDALIKA W.
SUTRADARA
“Obhet D’ Reggae”, begitulah panggilan akrab bajang lombok kelahiran Praya, 22 Maret 1984 ini. Hobinya mentas dan latihan teater, kalau yang lainnya palingan nyanyi (fales… hihihi…) dan olahraga. Beliau telah sekian tahun menggeluti teater, tidak heran telah banyak proses drama yang dilaluinya, antara lain : Tarian pengantin (2003), Zorro (2003), La Lecon atawa Pelajaran (2003), Lautan Bernyanyi (2004), POC (2004), Komedi Rudat (2005), Dukun Palsu (2008), Satu Lawan Satu
(2008), Petang di Taman (2006). Selain sebagai pemain, belau juga pernah menyutradarai pementasan, dan rata-rata menyutradarai naskah buatan sendiri, diantaranya : Tamu, Manula, Es Cendol (No Drug, No Alcohol), Es Campur Ketawa, Es Rujak, Nyonya !, serta Malam Jahannam (…’06), Setan dalam Bahaya (Taufik Al Hakim..”09 ( waaahhh… banyak betul bang..!! ).) Okay..!! kata terakhir dari bang obhet “Ajinomoto” ( itaaaamm…?!! ) Salam Budaya..!!

FANDY SETIAWAN
Pimpinan Produksi
Cowok berpostur tubuh tinggi, kurus yang lahir pada tanggal 8 Juni 1989 ini akrab dipanggil “kandik” (pangilan akrab dari anak-anak TP) semenjak bergabung di lingkaran Teater Putih ia pernah bermain dalam lakon Demung Sandubaye, Warisan, MBA 1, Maria dan Negeri Para Bunga dan Mahkamah pada pentas tunggal tahun 2009. Mahasiswa semester VII Bahasa Inggris ini merupakan cowok yang tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang kusut ketika ada masalah, tapi kalau lagi seneng,,,tertawanya bisa terdengar sampai negeri tetangga. Pada Pentas Tunggal tahun ini, ia dipercaya sebagai orang No.1 untuk memegang management pementasan. “ Menjadi Pimpro terkadang menjengkelkan,,,tapi jengkel itu membawa kenikmatan yang luar biasa.” Itulah sepenggal kalimat yang dikeluarkan ketika ia ditanya tentang kesannya menjadi seorang Pimpro.

RIYADUL JANNAH
Sekretaris
Cewek manis yang akrab dipanggil Ria lahir di Mataram, 1 Januari 1991, sangat hoby menari, mau tari sasak, campuran atau tari kreasi baru Ria ahlinya..!!, tapi di pentas tunggal kali ini, bukan sebagai penari, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai sekretaris produksi ( ahli surat menyurat donk neng..!! ), dan sekarang duduk di semester III Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram..!! semangat buat Ria, ( salam hangat tukang ketiknya nii..!! semoga diterima di sisi_Nya. Amiin !! )







GHINA MUZAYYANA
Bendahara
Cewek kelahiran Mataram 26 Juli 1990 ini menjabat sebagai bendahara dalam pentas tunggal kali ini (2010), mengatur pengeluaran dan pemasukan dana dari pentung kali ini ( jangan sampai seperti kata pepatah, besar pasak dari pada tiang ). Bu bendahara juga ga’ sekedar bisa pegang uang saja, tapi juga sering mentas, diantaranya : Samantha (2009), Mimpi Buruk yang Aneh (2010), Seang (2010). Cayoo Bu bend !! mmmmm… annuuu… jangan sampe uangnya keare-are!

BQ. TUTI HASYANTI
Tokoh Sariyem “pengamen”
Dedare yang satu ini akrab dipanggil Tutiexxx, lahir di luar daerah (Pengembur) 5 Februari 1990, hobinya apa aja yang penting bisa dilakuin dengan tangisan penuh kebahagiaan ( kalo ngupil sambil nangis bahagia, jadi hobi ga’…?? ). Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Masmirah, Warisan, Sarimin, Presean dan Amplop Hitam. Jika ditanya motto, dedare yang satu ini punya motto yang ga’ kalah serunya dari yang laen. “Warnailah hidup (dalam artian), karena hidup arak sekali doang” ( pasti banyak koleksi pensil warnanya ya mba’..? minta maeh… )

AHYAR ROSIDI
Tokoh Gitaris “pengamen”
Pemuda yang hobinya menghayal ini lahir di Rumah Sakit Umum Selong 6 April 1991. akrab dipanggil Ahyar.. suka dengan warna biru (makanya sering menghayal yang biru-biru…), selain pinter maen gitar juga akhirnya pernah mentas. beberapa pementasan yang pernah ia lalui diantaranya : Buaya Darat (2009), Seang (2010 tapi belum). Mottonya “hidup senang, mati syahid !” ( eeee…!!! Lamun meridap pineng-pineng nu kembeqn aaa..!! )

ERWIN PUTRADI
Tokoh Tomy “Mahasiswa Seni Rupa”
Kampoeng Damai, Londar, Janapria 27 Desember 1987 merupakan tempat pertama yang dilihat bajang lapuk ini, akrab dipanggil jhawe ini. Sekarang sudah duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Takut sama si putih yang seneng loncat (apa tu ayoo..?). Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Maling (2008), Tumbang (2008), Buaya Darat (2009), Maria dan Negeri Para Bunga (2009), dan Pencuri Anak Pak Haji (2009). “Dalam seni ada estetika/keindahan, keindahan tersebut membawaku menjadi manusia bebas tak terbatas, thanks to teater putih…” “Terima kasih buat orang tuaku yang membesarkan aku tanpa kekayaan harta untuk mencapai kekayaan hati”.



BQ. TRISNA JAYANTI
Tokoh Nyonya Professor
Wanita kelahiran Mataram 27 Maret 1989 pukul 10 berlebihan ini akrab dipanggil Trisna. Cewek yang bersuara serak-serak mirip suara cowok ini sudah menggeluti seni teater sejak masih SMA, ia juga sangat cinta terhadap angka 7 dan warna biru. Ia Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Mahkamah, Gempa, Satu Lawan Satu, Tabu, Manula, Warisan, Es Rujak, Nonya !, dan Kapal-kapalan. “Hidup adalah pilihan, tersenyum dan ikhlaslah akan hidup” itulah motto hidupnya.

RAHMAT SULHAN HARDI
Tokoh Slenthem “Tukang Sapu Pasar”
Pemuda hitam manis kelahiran Pagutan 8 Juli 1988 ini dipercaya sebagai tokoh utama pada Pentas Tunggal Tahun ini. “Lemah saya!!” itulah kata yang paling sering diucapkan ketika ia sedang bertemu dengan masalah. “Slentem itu, hampir sama dengan saya. Sama-sama lugu (lucu & dungu). Seneng dech pokoknya dapat peren Slentem ”katanya”. Ia pernah menjabat sebagai ketua pada berbagai kegiatan Teater Putih, menjadi sutradara pun juga pernah. Dan pada tahun ini ia membuktikan kepada kita semua, bahwa ia juga mampu dalam berakting.

ZAENUL HADI
Tokoh Tukang Kesrek “Pengamen”
Akrab dipanggil amaq, selain suaranya yang salak-salak basah, tampang juga mendukung. Dengan toaq yang satu ini lahir di Wadon, 11 Februari 1988 (fitnah !! yang bener 1978) Sangat takut meong.!! Apalagi meong-meong yang beleq otaknya. !! amaq biasa jadi stage crew di setiap pementasan. Walaupun begitu, beliau ketua umum Teater Putih dan menjadi sutradara monolog pada Peksiminas X di Pontianak ..!! duduk di BASTRINDO semester VII FKIP Unram. Ada beberapa pementasan yang pernah dipentaskan, diantaranya : Masmirah (2007), Warisan (2008), Setan dalam Bahaya (Pentung ke-28), Mahkamah (Pentung ke-29) dan masih banyak lagi yang ia pentaskan sejak bergabung dalam Lingkaran Teater Putih..!! Semangat buat amaq !

IKLIMATUL HAFAZAH
Tokoh Kusningtiyas “Mahasiswi Fakultet Kedokteran”
“Buktikan kalo kamu bisa, go green…..!!” itulah ungkapan pertama ketika tim redaksi menyapa cewek kelahiran Sumbawa ini. Cewek yang lumayan agak tinggi ini sekarang duduk di semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Hobinya Modeling, and Happy-happy ( happy birthday... happy new year…). Pernah mementaskan naskah Kampung Lara, Maria dan Negeri Para Bunga, dan Malam Pengantin di Bukit Kera. Tetap semangat Ika..!! cayoo go green..!! (with Honda… hahahayy ).

TAUPAN SUKMADI
Tokoh “Tukang Ketipung ( Pengamen )”
“Teater tempat kursus tertawa sambil menitikkan air mata, menahan rasa, sambil bersiul bersama angin”. Kata-kata yang sangat membingunkan ini menjadi motto Ovan, panggilan akrab pemuda Kelayu ini. Lahir pada 28 Desember 1988 dan sekarang duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram telah melewati beberapa pementasan, diantaranya : Pencuri Anak Pak Haji (2009), Warisan (2008), Masmirah (2007). Perannya di pentung sangat cocok dengan kehidupannya sekarang. Kuning & Oranye, warna kesukaan brother yang satu ini, juga sangat suka nonton Anime khususnya naruto & one piece (Warna dan tontonan yang unik…). Cayoo brother !!

WIDYA INDRIANI
Tokoh Warti “Seorang pengamen”
Oooo… cewek yang satu ini punya banyak nama panggilan, ( Widia, Indri, Ani ). Nama panggilannya biasanya sich, yeyen.., tapi dikarenakan sesuatu dan lain hal, nama panggilan itu di delete. (hahahayy…). Cewek aduhai ini lahir di Alas pada tanggal 16 Februari 1990. selain berbakat mentas, tariannya juga manteepp, makanya widia jadi Co. Divisi Tari di Teater Putih…!!. “Hidup itu untuk dinikmati, bukan untuk membebani, terima kasih buat kedua orang tuaku yang telah memberi saya hidup”. Semangat wid..!!!!

UMI HANI
Tokoh Mba’ Sumirah
“Gyok Bayok” panggilan yang sangaaaaat aneh..!! cewek berkulit sawo matang agak mentah-mentah sedikit ini lahir di Pringgarata, 25 November 1989. hobinya hanya main-main doank..!! ( pesen dengan toaq “pacu-pacu ntan berajah ). Kuliah di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester V. Mba’ yang satu ini juga pernah mementaskan tokoh pembantu dalam lakon Mahkamah pada pentas tuggal tahun kemarin (2009). Dan satu lagi.. iya satu lagi..( apaan tu..?! ) “Yang Penting Hidup” hahaha…!!

DHARMA SATRYA HD
Tokoh Professor
Dharma itulah panggilan akrabnya. Cowok yang satu ini jangan ditanya soal komitmen berteater. Ia lahir di Kesik pada 28 Oktober 1989. Banyak lakon yang pernah dipentaskan, diantaranya : Gempa (2008), Dukun Palsu (2008), Satu Lawan Satu (2009), Mahkamah (2009), Demokrasi (Peksiminas 2010). Ia sekarang duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Pada bulan Juli tahun 2010 kemarin ia dipercaya untuk mewakili NTB dalam lomba monolog di PEKSIMINAS X Pontianak. “Teater menjadi jalan untuk mendharmakan diri” itulah kata-kata terakhirnya .
DWI LARA SULFIANA
Tokoh “Ati”
Dara yang hobinya nonton “NARUTO” ini lahir di Taliwang 23 Januari 1991 (di rumah papuk dari Bu Denya), sekarang duduk di semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNRAM. Pernah mementaskan ; Koran (2009), Mustofa (2008), dan Pentung 2009. jangan ikuti kemana jalan menuju tetapi buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak, kerjakan apa yan bisa kau kerjakan dan Allah akan mengerjakan apa yang tak bisa kau kerjakan. Wabilahi Taufik Wal Hidayah Wassalammualaikum.

RODIA RIZKY PRATAMA
Pubikasi & Dokumentasi
“Astagfirullahalazdim” itulah ungkapan yang pertama yang dilontarkan, ketika ada masalah… Cowok manis kelahiran Kediri, 13 Oktober 1989 ini hoby membuat video klip. Makanya setiap ada pementasan, Rizky dipercaya sebagai Dokumentator pementasan, kalo dalam bahasa halusnya “tukang shooting”. Tangan terampilnya sudah begitu akrab dengan handycam, sablon menyablon, design grafis. selain sebagai dokumentator, ia juga sering mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : O (2009), Mimpi Buruk yang Aneh (2010), Maria dan Negeri Para Bunga (2010), Bancay-Bancay Lumut (2010), Romy & Yuli (2010), dan masih banyak lagi pementasan yang akan dipentaskan, seperti kata mufrodat “sahada-yusahidu-sahid” bimakna nonton..!!

DENI MUHARDIANA
Penata Musik
Pemuda kelahiran jonggat ini akrab dipanggil Deni. Sudah bersahabat dengan berbagai peralatan musik sejak zaman dahulu kala, oleh karenanya di percaya sebagai penata musik pada pentas tunggal kali ini. Tangannya yang liah membelai keyboard, membuat suasana pementasan menjadi lebih hidup…!! Semangat buat Deni, pemuda yang mampu mangkring di boq UKM Music selama berjam-jam..!!














MULYADI
Artistik
“Nikmati hidup, jangan biarkan hidup menikmati kita”. Begitulah ungkapan sang penata artistik PENTUNG ke 30 (2010) ini. Pemuda yang akrab dipanggil “kong” ini selalu diandalkan dalam hal artistik sebuah pementasan, pagar dan centong seakan menyatu bersama jiwanya. Selain sebagai penata artistik, kong juga pernah, menyutradarai pementasan, diantaranya : Zsssstt, Pinangan, Persimpangan, Mahkamah, Seang (sutradara), Pencuri Anak Pak Haji (sutradara), Amplop Hitam (sutradara). Pernah juga mengikuti Peksiminas X di pontianak pada bulan Juli kemarin. Pemuda kelahiran Kakong, 1 September 1988 ini memiliki bakat membaca puisi, membaca cerpen, membaca Koran, sampai membaca dongeng anak-anak..!! semangat Kong..!! semoga Tuhan memberikan jalan yang lurus..!!

Rabu, 06 Oktober 2010

HUT TEATER PUTIH Ke 27


HUT Teater Putih ke 27 “Menapaki Jejak Langkah Sang Merpati”
Usia 27 tahun adalah waktu yang cukup lama tapi bukan waktu yang panjang guna merasa puas untuk berkreasi di dalam kancah dunia seni khususnya dunia teater itu sendiri. Selama perjalanan kami semenjak berdiri pada tahun 1983 hingga sekrang ini, kami terus mencoba membangun generasi – generasi muda untuk terus berjuang dalam memaknai dan menghargai budaya khususnya budaya mereka sendiri.
Peristiwa ini merupakan perayaan yang dilaksanakan secara kolosial untuk pertama kali oleh para punggawa Teater Putih di tahun 2010. Bagaikan seekor merpati yang terus mengepakkan sayapnya untuk mencapai tujuan yang menjadi motivasi meraih cita – cita. Di umur kami yang ke 27 ini, kami akan terus berkembang menjadi para teaterawan/ti yang berpikir maju dan mendasarkan diri pada proses yang berlanjut.
Dalam usia 27 tahun ini pula kami merefleksikan jejak – jejak langkah kami yang terdahulu untuk memulai menapaki hal – hal yang baru. Walaupun tantangan – tantangan terus kami alami, tapi itulah sebuah dinamika perjalanan yang harus kami hadapi dalam menjalani proses berkreatifitas dan berkarya.

Dengan ini kami mengjak kawan – kawan para penggelut seni dan budaya, marilah kita berpegangan tangan untuk meraih cita – cita seni yang jaya.
Aminnn….!

SALAM SENI BUDAYA…SALAM TEATER…!

Pelaksanaan HUT UKMF Teater Putih FKIP Unram
Tangagal 29 – 30 September 2010 di Arena Budaya Universitas Mataram

Selasa, 03 Agustus 2010

FESTIVAL TEATER MODERN PELAJAR SE-NTB KE XII


Festival ini adalah salah satu bukti bahwa komunitas teater mahasiswa Teater Putih FKIP Unram masih tetap eksis dalam membangun proses teater dari prinsip akar rumput. Tidak hanya itu, event yang diselenggarakan tiap tahun ini merupakan wujud kepedulian UKMF Teater Putih terhadap pendidikan generasi muda khususnya di bidang seni.
Semenjak dilaksanakan untuk pertama kali pada tahun 1998 hingga pada pelaksanaannya yang ke- 12 di tahun 2010 ini, festival ini selalu merupakan kompetisi yang sangat diminati oleh peserta yang terdiri dari sanggar-sanggar pelajar SMA yang tersebar di provinsi NTB ini. Sebagai bukti, dari tahun ke tahun peserta yang mengikuti kompetisi teater ini terus meningkat dngan kualitas yang meningkat pula.
Pada Festival Teater Modern Pelajar (FTMP) se NTB XII kali ini dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana adalah Rahmat Sulhan Hardy yang akrab disapa dengan Mamat. Dalam persiapan yang masih terus dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal, ketua panitia terus berusaha memberikan semangat kepada anggota tim apnitia untuk bekerja maksimal.
Festival kali ini akan diselenggarakan pada tanggal 6 – 13 Nopember 2010. kegiatan ini juga akan diselenggaraka tetap bertempat di Taman Budaya NTB.
FTMP XII ini bertajuk “Teaterb Pelajar Menapak Dunia Muda dalam Jejak- Jejak mengukir Kreatifitas”. Dalam event ini juga pihak panitia mengharapkan kepada para generasi muda yang terlibat pada khususnya mapu berperan dalm mengembangkan budaya daerah sendiri, karena tema naskah yang diadakan pula paniti bertemakan tentang pandangan generasi muda mengenai budaya local mereka pada zaman sekarang ini.
Akhir kata, kepada semua generasi muda calon-calon penggelut Teater, mari kita saling berpegangan tangan untuk memberikan kontribusi dan pemikiran positif kita untuk budaya bangsa kita ini yang tentunya melalui seni panggung drama. Melalui inilah kita bersuara dan teriakan-teriakan untuk pemimpin kita yang sedang lali dalam mengurus bangsa ini.

SALAM SENI BUDAYA……SALAM TEATER.......!!!

Selasa, 18 Mei 2010


ketua TP

sekretaris

wakil ketua

BENDAHARA

UPACARA SERAH TERIMA JABATAN PENGURUS 09/10 KE 10/11





PIDATO KETUA TERPILIH.

unkapan setia mantan ketua kepengurusan 2009/2010

SALAM BUDAYA!

“ Bersumber dari Cinta “

Teater Putih telah berumur 29 tahun. Usia yang cukup panjang bagi sebuah komunitas seni di NTB. Sebagaimana kita tahu bahwa dari beberapa komunitas seni khususnya di kalangan mahasiswa yang ada di NTB, hanya Teater Putih yang masih tetap eksis dan terus berproses. Di usianya ini, Teater Putih tidak mundur menjadi sekedar “teater workshop”. Beberapa produksi pementasan telah dilahirkan dan acara-acara untuk memasyarakatkan teater telah pula diselenggerakan oleh Teater Putih.

“Merdeka berarti kamu sanggup menjalani semuanya sendirian”(Putu Wijaya).

Kepengurusan Teater Putih periode 2009/ 2010 yang disahkan berdasarkan keputusan Dekan FKIP Universitas Mataram Nomor: 1627/ H18.5/2009, telah bergelut dengan begitu banyak rasa secara bersama-sama. Begitu banyak tantangan dan halangan yang kami dapatkan selama 1 periode kepengurusan ini, tetapi semangat “terbuka dan bersama-sama” selalu menguatkan kami dalam menjalankan semua program kerja serta dengan niat belajar dan ikhlas. Kepengurusan Teater Putih periode 2009/ 2010 juga pernah dirombak melalui rapat evaluasi pada tanggal 10 Januari 2010, dengan dasar bahwa beberapa anggota pengurus tidak menjalankan fungsinya.
Beberapa program kerja yang telah disusun bersama pada tanggal 12 Mei 2009 semuanya telah dilaksanakan dengan baik. Beberapa program tambahan yang refletif juga telah kami selenggarakan dengan sebaik-baiknya sekaligus berusaha mengikutsertakan semua anggota Teater Putih dalam program-program itu.
Kekurangan-kekurangan yang ada selama kepengurusan kami ini merupakan pelajaran yang berharga bagi kepengurusan pada periode berikutnya. Semoga semangat “terbuka dan bersama-sama” tetap terjaga dengan kepakan sayap-sayap anak merpati.


Terima Kasih




Ketua

Minggu, 14 Februari 2010

Profil Ketua Teater Putih Periode 2009/2010


Inilah sosok ketua UKMF Teater Putih FKIP Unram periode kepengurusan 2008/2009. ketua yang dikenal dengan panggilan “prodo” ini mempunyai nama lengkap Muhammad Khairussibyan, namun nama akrab di anggotanya adalah cukup simpel, Byan (bukan sore lo).
Pemuda yang mepunyai ciri khas selalu memberikan orang senyuman (baik org waras, baik, jahat, sampai yang gila). Karena murah senyum ini, dia dikenal tidak cepat marah. Orangnya yang penyabar ini diidentikkan dengan tokoh utama pda film laris 90-an, “Si Doel Anak Sekolahan” yaitu Rano Karno (mirip kan). Sang ketua yang merupakan mahasiswa pada jurusan Bahasa dan Seni Prodi Bastrindo (Bahasa Sastra Indonesia) angkatan 2006 dan sekarang sedang menempuh KKN dan skripsi ini merupakan salah satu mahasiswa yang rajin berbuat onar di kampus (positif lo!).
Kritikan-kritikan terhadap kampus dia gagas melalui bidangnya yaitu teater. Kisahnya pun sampai dia harus rela mendapat nilai D dari dosen yang dia sindir lewat teaterikal-teaterikal yang pernah dia dan teman-temannya lakukan.
Pemuda yang lahir di Lombok Timur pada tanggal 12 Februari 1988 mempunyai kegemaran membaca buku-buku tentang sastra (sesuai jurusan lah). Dia mempunyai keyakinan bahwa dengan sastra kita bisa berkembang untuk bisa memaknai hidup ini lebih berwarna. Ketua yang mengagumi ”Sang Merak” WS. Rendra ini mempunyai mimpi untuk membentuk Teater Putih bisa lebih mempunyai gigi di pentas teater lokal, nasional maupun internasional.
Pesannya untuk seluruh generasi muda teater dimanapun berada,” Teruslah berproses tanpa ada kata untuk berhenti walaupun telah menjadi orang di luar dunia teater, karena proses bukanlah hanya melalui latihan dan pementasan tapi lebih luas dari itu. Proses melalui pemikiran-pemikiran dan ide-ide kreatif yang bertujuan untuk membangun semangat teater itu sangatlah dibutuhkan untuk masa depan teater di masa yang akan datang.” Ujarnya di sela-sela kesibukannya melaksanakn KKN.
Selamat menempuh KKN pak, kami di lingkaran Teater Putih menunggumu untuk saling bergandengan tangan guna meraih impian teater gemilang dan menjadi inspirasi tiap orang untuk melakoni drama kehidupannya.
SALAM BUDAYA!

Senin, 08 Februari 2010

Hiburan dalam Proses





kreativitas usil para seniman muda.

Iwan Fals dalam Lingkaran Teater Kita


Di lingkaran kami berpandangan
Di lingkaran kami mengucapkan..
Aku cinta padamu...
Aku cinta padamu...

Itulah sepenggal lirik yang dilantunkann oleh Bang Iwan Fals dalam lagunya yang berjudul "Lingkaran". inilah lagu yang dijadikan lagu wajib bagi komunitas teater Teater Putih. lagu ini yang mengilhami anggota Teater Putih (anak-anak merpati) menjadi lebih saling menghargai dalam menjal;ankan proses kreatif teater untk selanjutnya.
dalam setiap liriknya, Bang Iwan menyajikan sesuatu yang memberikan rasa persatuan, kebersamaan dan ketulusan dalam melakukan hal yang terbaik untuk perjuangan dalam mencapai cita-cita. bukan hanya harapan untuk memperoleh hal itu, tapi semangat yang lahir dari lagu ini memberikan motivasi yang positif untuk para anak merpati.
seperti kutipan lirik lagunya,"malam boleh berlalu, gelap boleh menghadang...disni kami membuka mata...," apapun yang akan menjadi tantangan ke depan adalah sebuah tonggak sejarah yang akan menjadi faktor pendorong dalam berkreatifitas.
Mari berjuang dalam alunan seni dan budaya!
SALAM TEATER...SALAM SENI BUDAYA!

Minggu, 07 Februari 2010

Poto kegiatan workshop Teater Putih



Sabtu, 06 Februari 2010

poto bersama dalam panggung pentas refleksi !


kok pda kyak ade rai smw ya.. sexy bo!

proses latihan rutin di depan kampus tercinta.


mbah jangan terlalu khusuk. tu di belakang da jin lgi bertamu.

proses latihan rutin di depan kampus tercinta.


saatx latihan renang, yang menag dapet kak sulhan bwt jadi ogoh2x.

saat observasi calon anggota baru

saat observasi calon anggota baru


FESTIVAL TEATER MODERN PELAJAR Se NTB XI 2009


Teater di tanah Bumi Gora ini telah mulai menggeliat kembali, berbagai pentas yang berprospek untuk membangun apresiasi peminat teater mulai banyak dilakukan. Usaha – usaha untuk melangkah ke depan telah dilakukan dengan semakin meningkatkan kualitas pementasan. Pementasan yang dilaksanakan dengan dukungan berbagai pihak tetus diusahakan.
Perjuangan menuju hal yang lebih baik dilakoni oleh komunitas – komunitas teater yang tumbuh dan mengembangkan diri mereka di ranah NTB ini. Mulai dari komunitas teater mahasiswa hingga komunitas teater indioendent saling bergandengan tangan untuk menghidupkan kembali gairah teater. Selain pentas – pentas yang mengundang banyak apresiasi dari kalangan masnyarakat NTB, diadakan juga kompetisi – kompetisi yang bertujuan untuk membentuk komunitas teater muda yang potensial dan para pelaku teater yang mempunyai mental bersaing untuk menjadi cikal bakal teaterawan yang bisa diandalkan oleh dunia perteateran NTB pada masa yang akan datang.
Salah satu kompetisi teater yang berkembang dan sangat ditunggu oleh para komunitas teater renmaja di NTB ini adalah Festival Teater Moderen Pelajar (FTMP) yang mempunyai sasaran adalah komunitas teater remaja yang ada di sekolah – sekolah menengah atas di provinsi NTB ini. Festival ini diselenggarakan setiap tahun oleh komunitas teater mahasiswa Teater Putih FKIP Unram.
Pelaksanaan festival ini telah memasuli umur yang ke 11 sejak pelaksanan pertamanya pada tahun 1998. pada pelaksanan yang ke 11 ini, pembaharuan – pembaharuan pun dilaksanakan untuk mencapai pelaksanaa yang lebih baik dari tahun – tahun sebelumnya. Mulai dari sistem pemilihan naskah yang di koordinir oleh panitia sebagai penyedia naskah yang akan dipentaskan oleh para peserta, dengan kebebasan para peserta dalam mengeksplor naskah itu selama masih dalam jalur ketentuan lomba yaitu realis konvensional.
Perubahan tidak sebatas dalam pengadaan naskah pementasan akan tetapi juga dalam hal distribusi syarat dan ketentuan lomba. Panitia tidak lagi memakai tumpukan kertas yang sangat berisiko untuk hilang atau rusak terkena pengaruh alam selama pengiriman. Panitia berinisiatif mengganti kertas dengan disc casette yang lebih simpel dan juga biaya yang lebih rendah dengan tetap mempertahankan kualitas pengiriman.
Walaupun usaha – usaha maksimal telah dilakukan, masalha bukan tidak menghampiri. Pelaksanaan terkendala oleh penyediaan akomodasi bagi peserta. Permasalahan akomodasi ini berawal dari perijinan peminjaman wisma yang sangat berbelit – belit sampai menyentuh hal penting seperti air dan ranjang tempat tidur yang tidak tersedia secara maksimal. Beberapa masalah juga timbul dari peserta sendiri yang tidak tepat waktu dalam penyerahan berkas – berkas lomba.
Dengan berbagai permasalahan tersebut, panitia terus bekerja denga maksiomal untuk segera menyelesaikan hal – hal tersebut demi kelancaran lomba. Dengan keinginan yang kuat, akhirnya kesulitan – kesulitan itu pun terselesaikan tepat waktu.
Dengan beberapa kekurangan yang terjadi, festival (FTMP) XI ini secara umum berjalan lebih baik dari tahun sebelumnya. Festival kali ini juga membuktikan bahwa teater telah mendapat tempat hati di masyarakat NTB, terbukti dengan meningkatnya jumlah peserta yang turut ambil bagian dalam festival ini. Apreasi masyarakat pun semakin meningkat dengan kuantitas apresiator yang hadir tiap malam untuk menyaksikan pementasan dari para generasi muda teater ini selalu padat pengunjung.
Baiklah, FTMP ke XI telah terlaksana dengan baik pada tahun ini, semoga pelaksanaan FTMP pada tahun – tahun yang akan datang mempunyai bobot yang lebih baik dan lebih bisa menyerap kebutuhan akan dahaga dunia teater di ranah NTB khususnya serta bisa menyumbangkan pemikiran – pemikiran positif bagi kemajuan teater selanjutnya NTB di tingkat nasional ataupun internasional, amien!

Bersama Dalam Hidup Teater


Kami anak – anak merpati yang ingin terus berjuang untuk membangun seni teater di tanah air ini, khususnya di NTB menyatakan bahwa kami yakin dengan segala keinginan dan kemauan yang kuat untuk ,melakukan hal itu kami bisa berbuat banyak buat mewujudkan mimpi kami itu.
Dengan kerjasama dan saling percaya dalam tim kami memulai segala perjuangan kami itu. Sengan proses yang berkesinambungan kami terus membentuk para calon teaterwan yang kuat dan tahan banting untuk melakoni drama kehidupan seni teater di tanah kelahiran mereka. Berjuang tanpa kata putus asa guna mencapai cita – cita adalah modal utama yang kami perlukan menuju dunia teater yang gemilang dan bersinar.
Tidak hanya berbicara atau berteori yang banyak tanpa berbuat, kami berusaha menyatukan segala unsur dasar teater untuk berbuat lebih banyak lagi untuk membuktikan eksistensi kami dalam dunia perteateran nasional dan jika perlu internasional. Kami anak – anak merpati yang mengaku bahwa teater adalah hidup kami yang kedua berusaha dengan segala kemampuan menciptakan cerminan teater sebagai kekayaan generasi muda indonesia khususnya generasi NTB.

Jumat, 05 Februari 2010

angkat tangan atw serahkan tulang2mu

foto pemyas tunggal

foto pentas tunggal produksi ke 29 tahun 2009


inilah hasil pentas tunggal 2009

profile teater putih


Teater Putih , inilah salah satu komunitas teater yang eksis di dunia perteateran NTB. Teater yang brprospek pada proses pembentukan anggota menjadi para penggelut teater yang mempunyai kemampuan dasar yang kuat. Dalam prosesnya, komunitas teater ini menerapkan proses dasar yang rutin dan berkesinambungan.
Komunitas teater yang berdiri pada tahun 1983 di bawah naungan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unramdirintis dengan penuh tantangan yang menjadi modal penting untuk maju dan menatap kedepan. Perpecahan pun pernah dialami, ketika dibentuknya teater kampus di bawah naungan Universitas Mataram. Ketua pertama adalah Adi Pranajaya, seorang mahasiswa FKIP angkatan pertama. Sekarang bergelut dalam dunia perfilman nasional.
Komunitas Teater Putih dilatar belakangi oleh pembukaan jurusan Bahasa dan Seni. Para mahasiswa jurusan ini pada awalnya mengelompokkan diri mereka dalam kelompok kecil. Atas gagasan beberapa mahasiswa akhirnya dibentuklahko0munitas teatr mahasiswa pada bulan September 1983. komunitas itu diberi nama Teater Putih.
Nama Teater Putih diilhami dari julukan kampus FKIP yaitu Kampus Putih, ini memang kontras dengan warna yang sering kita temui dalam teater yaitu hitam.
Pada perkembangannya, anggota teater bukan hanya dari kalangan bahasa dan seni, seiring dengan dibukana jurusan lain. Mereka merasa tertarik untuk bergabung dengan komunitas ini.
Hingga kini, Teater Putih terus menjaga eksistensinya dengan mengadakan pementasan dari skala kecil sampai skala besar. Pada periode 2009/2010, Teater Putih yang merupakan organisasi mahasiswa di ketuai oleh M. Khairussibyan (Byan), mahasiswa jurusan Bahasa dan Seni pada Prodi. Bastrindo angkatan 2006. di bawah kepemimpinan Byan, komunitas teater ini berusaha menggapai masa-masa kejayaan Teater Putih pada masa kepengurusan sebelumnya.
Tantangan yang akan dihadapi oleh Teater Putih ke depan akan semakin besar, mengingat situasi dan kondisi perteateran di tanah air. Ditambah pula dengan masalah – masalah yang muncul baik dari interen dan eksteren organisasi maupun kampus.
Akhir kata, Teater Putih dengan anak – anak merpatinya akan tetap berprosesdan berjuang untuk mengembangkan teater di ranah Bumi Gora NTBdengan dilandaskan oleh keyakina, kepercayaan dan semanta untuk meraih cita – cita menuju dunia teater NTB yang gemilang.
Mari anak – anak merpati pacu diri kalian dan sisingkan lengan bajumu karena nasib seni dan budaya daerah ini merupakan tanggung jawab kalian lah untu menjaganya karena kalianlah generasi penerus perjuangan.


SALAM TEATER! SALAM SENI BUDAYA!

Kamis, 04 Februari 2010

anak - anak merpati

anggota teatr putih telah bertambah, akankah mereka mampu membawa teater putih lebih maju lagi?
itulah yang harus mereka buktikan dan lakukan dengan tulus dalam lingkaran ini.
Kami mengharapsebagai seorang kakak, bahwa adek - adek ku yang telah ikhlas hati berproses bersama kita janganlah memyerah di tengah jalan, karena meretas suatu keberhasilan adalah modal kita untuk maju dan bersaing di kancah seni dan budaya tanah air khususnya NTB kita tercinta.
SALAM BUDAYA!