Teater Putih FKIP Unram

Inilah organisasi yang menaungi kami sebagai mahasiswa FKIP Unram yang akan melakoni hidup kami dengan seni dan budaya khususnya dunia seni teater. Kami hanya kumpulan anak - anak muda yang ingin berkembang menuju indonesia dan NTB yang lebih memnghargai budaya sebagai ciri khas tersendiri bagi kita. Kami akan berjuang untuk itu dean melakukan yang terbaik guna meraih cita - cita kami.

Selasa, 14 Desember 2010

PENTAS TUNGGAL TEATER PUTIH PRODUKSI KE XXX 2010


SALAM BUDAYA...!
kami dari teater putih FKIP unram kembali hadir di dalam dunia pmentasan teater tahun. pada pentas tunggal kali ini kami mempersembahkan lakon "Obrok owok-owk, Ebrek ewek-ewek" karya Danarto. pmentasan kali ini menampilkian bentuk konsep baru dari naskah ini, sehingga menghadirkian hal yang unik untuk disaksikan.janagan lupa saksikan kami di Arena Tertutup Taman Budaya NTB tanggal 17 - 18 Desember pukul 19.30 WITA.
inilah para anggota tim yang mendukung pentas tunggal kali ini.

ROBY MANDALIKA W.
SUTRADARA
“Obhet D’ Reggae”, begitulah panggilan akrab bajang lombok kelahiran Praya, 22 Maret 1984 ini. Hobinya mentas dan latihan teater, kalau yang lainnya palingan nyanyi (fales… hihihi…) dan olahraga. Beliau telah sekian tahun menggeluti teater, tidak heran telah banyak proses drama yang dilaluinya, antara lain : Tarian pengantin (2003), Zorro (2003), La Lecon atawa Pelajaran (2003), Lautan Bernyanyi (2004), POC (2004), Komedi Rudat (2005), Dukun Palsu (2008), Satu Lawan Satu
(2008), Petang di Taman (2006). Selain sebagai pemain, belau juga pernah menyutradarai pementasan, dan rata-rata menyutradarai naskah buatan sendiri, diantaranya : Tamu, Manula, Es Cendol (No Drug, No Alcohol), Es Campur Ketawa, Es Rujak, Nyonya !, serta Malam Jahannam (…’06), Setan dalam Bahaya (Taufik Al Hakim..”09 ( waaahhh… banyak betul bang..!! ).) Okay..!! kata terakhir dari bang obhet “Ajinomoto” ( itaaaamm…?!! ) Salam Budaya..!!

FANDY SETIAWAN
Pimpinan Produksi
Cowok berpostur tubuh tinggi, kurus yang lahir pada tanggal 8 Juni 1989 ini akrab dipanggil “kandik” (pangilan akrab dari anak-anak TP) semenjak bergabung di lingkaran Teater Putih ia pernah bermain dalam lakon Demung Sandubaye, Warisan, MBA 1, Maria dan Negeri Para Bunga dan Mahkamah pada pentas tunggal tahun 2009. Mahasiswa semester VII Bahasa Inggris ini merupakan cowok yang tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang kusut ketika ada masalah, tapi kalau lagi seneng,,,tertawanya bisa terdengar sampai negeri tetangga. Pada Pentas Tunggal tahun ini, ia dipercaya sebagai orang No.1 untuk memegang management pementasan. “ Menjadi Pimpro terkadang menjengkelkan,,,tapi jengkel itu membawa kenikmatan yang luar biasa.” Itulah sepenggal kalimat yang dikeluarkan ketika ia ditanya tentang kesannya menjadi seorang Pimpro.

RIYADUL JANNAH
Sekretaris
Cewek manis yang akrab dipanggil Ria lahir di Mataram, 1 Januari 1991, sangat hoby menari, mau tari sasak, campuran atau tari kreasi baru Ria ahlinya..!!, tapi di pentas tunggal kali ini, bukan sebagai penari, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai sekretaris produksi ( ahli surat menyurat donk neng..!! ), dan sekarang duduk di semester III Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram..!! semangat buat Ria, ( salam hangat tukang ketiknya nii..!! semoga diterima di sisi_Nya. Amiin !! )







GHINA MUZAYYANA
Bendahara
Cewek kelahiran Mataram 26 Juli 1990 ini menjabat sebagai bendahara dalam pentas tunggal kali ini (2010), mengatur pengeluaran dan pemasukan dana dari pentung kali ini ( jangan sampai seperti kata pepatah, besar pasak dari pada tiang ). Bu bendahara juga ga’ sekedar bisa pegang uang saja, tapi juga sering mentas, diantaranya : Samantha (2009), Mimpi Buruk yang Aneh (2010), Seang (2010). Cayoo Bu bend !! mmmmm… annuuu… jangan sampe uangnya keare-are!

BQ. TUTI HASYANTI
Tokoh Sariyem “pengamen”
Dedare yang satu ini akrab dipanggil Tutiexxx, lahir di luar daerah (Pengembur) 5 Februari 1990, hobinya apa aja yang penting bisa dilakuin dengan tangisan penuh kebahagiaan ( kalo ngupil sambil nangis bahagia, jadi hobi ga’…?? ). Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Masmirah, Warisan, Sarimin, Presean dan Amplop Hitam. Jika ditanya motto, dedare yang satu ini punya motto yang ga’ kalah serunya dari yang laen. “Warnailah hidup (dalam artian), karena hidup arak sekali doang” ( pasti banyak koleksi pensil warnanya ya mba’..? minta maeh… )

AHYAR ROSIDI
Tokoh Gitaris “pengamen”
Pemuda yang hobinya menghayal ini lahir di Rumah Sakit Umum Selong 6 April 1991. akrab dipanggil Ahyar.. suka dengan warna biru (makanya sering menghayal yang biru-biru…), selain pinter maen gitar juga akhirnya pernah mentas. beberapa pementasan yang pernah ia lalui diantaranya : Buaya Darat (2009), Seang (2010 tapi belum). Mottonya “hidup senang, mati syahid !” ( eeee…!!! Lamun meridap pineng-pineng nu kembeqn aaa..!! )

ERWIN PUTRADI
Tokoh Tomy “Mahasiswa Seni Rupa”
Kampoeng Damai, Londar, Janapria 27 Desember 1987 merupakan tempat pertama yang dilihat bajang lapuk ini, akrab dipanggil jhawe ini. Sekarang sudah duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Takut sama si putih yang seneng loncat (apa tu ayoo..?). Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Maling (2008), Tumbang (2008), Buaya Darat (2009), Maria dan Negeri Para Bunga (2009), dan Pencuri Anak Pak Haji (2009). “Dalam seni ada estetika/keindahan, keindahan tersebut membawaku menjadi manusia bebas tak terbatas, thanks to teater putih…” “Terima kasih buat orang tuaku yang membesarkan aku tanpa kekayaan harta untuk mencapai kekayaan hati”.



BQ. TRISNA JAYANTI
Tokoh Nyonya Professor
Wanita kelahiran Mataram 27 Maret 1989 pukul 10 berlebihan ini akrab dipanggil Trisna. Cewek yang bersuara serak-serak mirip suara cowok ini sudah menggeluti seni teater sejak masih SMA, ia juga sangat cinta terhadap angka 7 dan warna biru. Ia Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Mahkamah, Gempa, Satu Lawan Satu, Tabu, Manula, Warisan, Es Rujak, Nonya !, dan Kapal-kapalan. “Hidup adalah pilihan, tersenyum dan ikhlaslah akan hidup” itulah motto hidupnya.

RAHMAT SULHAN HARDI
Tokoh Slenthem “Tukang Sapu Pasar”
Pemuda hitam manis kelahiran Pagutan 8 Juli 1988 ini dipercaya sebagai tokoh utama pada Pentas Tunggal Tahun ini. “Lemah saya!!” itulah kata yang paling sering diucapkan ketika ia sedang bertemu dengan masalah. “Slentem itu, hampir sama dengan saya. Sama-sama lugu (lucu & dungu). Seneng dech pokoknya dapat peren Slentem ”katanya”. Ia pernah menjabat sebagai ketua pada berbagai kegiatan Teater Putih, menjadi sutradara pun juga pernah. Dan pada tahun ini ia membuktikan kepada kita semua, bahwa ia juga mampu dalam berakting.

ZAENUL HADI
Tokoh Tukang Kesrek “Pengamen”
Akrab dipanggil amaq, selain suaranya yang salak-salak basah, tampang juga mendukung. Dengan toaq yang satu ini lahir di Wadon, 11 Februari 1988 (fitnah !! yang bener 1978) Sangat takut meong.!! Apalagi meong-meong yang beleq otaknya. !! amaq biasa jadi stage crew di setiap pementasan. Walaupun begitu, beliau ketua umum Teater Putih dan menjadi sutradara monolog pada Peksiminas X di Pontianak ..!! duduk di BASTRINDO semester VII FKIP Unram. Ada beberapa pementasan yang pernah dipentaskan, diantaranya : Masmirah (2007), Warisan (2008), Setan dalam Bahaya (Pentung ke-28), Mahkamah (Pentung ke-29) dan masih banyak lagi yang ia pentaskan sejak bergabung dalam Lingkaran Teater Putih..!! Semangat buat amaq !

IKLIMATUL HAFAZAH
Tokoh Kusningtiyas “Mahasiswi Fakultet Kedokteran”
“Buktikan kalo kamu bisa, go green…..!!” itulah ungkapan pertama ketika tim redaksi menyapa cewek kelahiran Sumbawa ini. Cewek yang lumayan agak tinggi ini sekarang duduk di semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Hobinya Modeling, and Happy-happy ( happy birthday... happy new year…). Pernah mementaskan naskah Kampung Lara, Maria dan Negeri Para Bunga, dan Malam Pengantin di Bukit Kera. Tetap semangat Ika..!! cayoo go green..!! (with Honda… hahahayy ).

TAUPAN SUKMADI
Tokoh “Tukang Ketipung ( Pengamen )”
“Teater tempat kursus tertawa sambil menitikkan air mata, menahan rasa, sambil bersiul bersama angin”. Kata-kata yang sangat membingunkan ini menjadi motto Ovan, panggilan akrab pemuda Kelayu ini. Lahir pada 28 Desember 1988 dan sekarang duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram telah melewati beberapa pementasan, diantaranya : Pencuri Anak Pak Haji (2009), Warisan (2008), Masmirah (2007). Perannya di pentung sangat cocok dengan kehidupannya sekarang. Kuning & Oranye, warna kesukaan brother yang satu ini, juga sangat suka nonton Anime khususnya naruto & one piece (Warna dan tontonan yang unik…). Cayoo brother !!

WIDYA INDRIANI
Tokoh Warti “Seorang pengamen”
Oooo… cewek yang satu ini punya banyak nama panggilan, ( Widia, Indri, Ani ). Nama panggilannya biasanya sich, yeyen.., tapi dikarenakan sesuatu dan lain hal, nama panggilan itu di delete. (hahahayy…). Cewek aduhai ini lahir di Alas pada tanggal 16 Februari 1990. selain berbakat mentas, tariannya juga manteepp, makanya widia jadi Co. Divisi Tari di Teater Putih…!!. “Hidup itu untuk dinikmati, bukan untuk membebani, terima kasih buat kedua orang tuaku yang telah memberi saya hidup”. Semangat wid..!!!!

UMI HANI
Tokoh Mba’ Sumirah
“Gyok Bayok” panggilan yang sangaaaaat aneh..!! cewek berkulit sawo matang agak mentah-mentah sedikit ini lahir di Pringgarata, 25 November 1989. hobinya hanya main-main doank..!! ( pesen dengan toaq “pacu-pacu ntan berajah ). Kuliah di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester V. Mba’ yang satu ini juga pernah mementaskan tokoh pembantu dalam lakon Mahkamah pada pentas tuggal tahun kemarin (2009). Dan satu lagi.. iya satu lagi..( apaan tu..?! ) “Yang Penting Hidup” hahaha…!!

DHARMA SATRYA HD
Tokoh Professor
Dharma itulah panggilan akrabnya. Cowok yang satu ini jangan ditanya soal komitmen berteater. Ia lahir di Kesik pada 28 Oktober 1989. Banyak lakon yang pernah dipentaskan, diantaranya : Gempa (2008), Dukun Palsu (2008), Satu Lawan Satu (2009), Mahkamah (2009), Demokrasi (Peksiminas 2010). Ia sekarang duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Pada bulan Juli tahun 2010 kemarin ia dipercaya untuk mewakili NTB dalam lomba monolog di PEKSIMINAS X Pontianak. “Teater menjadi jalan untuk mendharmakan diri” itulah kata-kata terakhirnya .
DWI LARA SULFIANA
Tokoh “Ati”
Dara yang hobinya nonton “NARUTO” ini lahir di Taliwang 23 Januari 1991 (di rumah papuk dari Bu Denya), sekarang duduk di semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNRAM. Pernah mementaskan ; Koran (2009), Mustofa (2008), dan Pentung 2009. jangan ikuti kemana jalan menuju tetapi buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak, kerjakan apa yan bisa kau kerjakan dan Allah akan mengerjakan apa yang tak bisa kau kerjakan. Wabilahi Taufik Wal Hidayah Wassalammualaikum.

RODIA RIZKY PRATAMA
Pubikasi & Dokumentasi
“Astagfirullahalazdim” itulah ungkapan yang pertama yang dilontarkan, ketika ada masalah… Cowok manis kelahiran Kediri, 13 Oktober 1989 ini hoby membuat video klip. Makanya setiap ada pementasan, Rizky dipercaya sebagai Dokumentator pementasan, kalo dalam bahasa halusnya “tukang shooting”. Tangan terampilnya sudah begitu akrab dengan handycam, sablon menyablon, design grafis. selain sebagai dokumentator, ia juga sering mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : O (2009), Mimpi Buruk yang Aneh (2010), Maria dan Negeri Para Bunga (2010), Bancay-Bancay Lumut (2010), Romy & Yuli (2010), dan masih banyak lagi pementasan yang akan dipentaskan, seperti kata mufrodat “sahada-yusahidu-sahid” bimakna nonton..!!

DENI MUHARDIANA
Penata Musik
Pemuda kelahiran jonggat ini akrab dipanggil Deni. Sudah bersahabat dengan berbagai peralatan musik sejak zaman dahulu kala, oleh karenanya di percaya sebagai penata musik pada pentas tunggal kali ini. Tangannya yang liah membelai keyboard, membuat suasana pementasan menjadi lebih hidup…!! Semangat buat Deni, pemuda yang mampu mangkring di boq UKM Music selama berjam-jam..!!














MULYADI
Artistik
“Nikmati hidup, jangan biarkan hidup menikmati kita”. Begitulah ungkapan sang penata artistik PENTUNG ke 30 (2010) ini. Pemuda yang akrab dipanggil “kong” ini selalu diandalkan dalam hal artistik sebuah pementasan, pagar dan centong seakan menyatu bersama jiwanya. Selain sebagai penata artistik, kong juga pernah, menyutradarai pementasan, diantaranya : Zsssstt, Pinangan, Persimpangan, Mahkamah, Seang (sutradara), Pencuri Anak Pak Haji (sutradara), Amplop Hitam (sutradara). Pernah juga mengikuti Peksiminas X di pontianak pada bulan Juli kemarin. Pemuda kelahiran Kakong, 1 September 1988 ini memiliki bakat membaca puisi, membaca cerpen, membaca Koran, sampai membaca dongeng anak-anak..!! semangat Kong..!! semoga Tuhan memberikan jalan yang lurus..!!

0 komentar:

Posting Komentar

b