dalam rangka memeriahakan gel;iat seni teater di bumi kita tercinta NTB, maka kami dari kelompok mahasiswa pemacu semangat muda dalam berteater UKMF Teater Putih menyelenggarakan sayembara naskah realis se NTB.
disinilah kita bisa berkreasi dengan segala keluh kesah dalam kehidupan yang kita tuangkan dalm tulisan mini kehidupan yaitu naskah.
1. Latar Belakang
Selama ini khususnya di NTB jarang diadakan lomba atau sayembara yang diperuntukkan untuk menghasilkan naskah realis yang berkualitas. Di samping itu, sedikitnya naskah realis yang tersedia di kalangan teaterawan NTB dan beberapa naskah jenis realis yang sedikit itu juga terlalu sering dipentaskan ulang tanpa menawarkan kesegaran menjadikan Sayembara Penulisan Naskah Lakon Realis se-NTB penting untuk diadakan.
Sayembara ini juga penting sebagai ikhtiar untuk melahirkan para penulis naskah drama yang handal. Sehingga kurangnya penggunaan naskah realis pada festival-festival teater yang dilaksanakan ditingkat lokal maupun nasional dapat diatasi. Dengan begitu dapat meningkatkan apresiasi penonton serta jumlah pementasan teater yang berjenis realis.
2. Tujuan
Sayembara Penulisan Naskah Lakon Realis se-NTB ini bertujuan untuk:
a. Merangsang minat masyarakat terhadap sastra, khususnya drama.
b. meningkatkan daya cipta, kreativitas, dan apresiasi masyarakat terhadap sastra.
c. melahirkan penulis naskah di NTB.
d. Memotifasi penulis naskah dan menambah kesegaran dengan adanya naskah baru khususnya di NTB, sehingga naskah dapat digunakan untuk konsumsi lokal maupun nasional.
3. Peserta
a. Tingkat pelajar SMA sederajat
b. Tingkat umum
4. Persyaratan
a. Tema sayembara penulisan naskah lakon realis ini bertema bebas, tidak mengandung pornografi, dan tidak berpotensi menimbulkan konflik yang berkaitan dengan SARA.
b. Naskah drama yang diikutkan dalam sayembara ini harus asli (bukan saduran, terjemahan, dan jiplakan), belum pernah dipublikasikan/diterbitkan, tidak sedang diikutsertakan dalam sayembara sejenis, dan tidak pernah dipentaskan sebagian atau seluruhnya dalam bentuk apapun.
c. Naskah Lakon Realis ditulis dalam bahasa Indonesia, dalam format pentas ( bukan skenario TV/Film) dan bukan monolog.
d. Naskah ditulis dalam bahasa indonesia. Bila menggunakan bahasa asing atau bahasa daerah harus mencantumkan keterangan (catatan kaki).
e. Diketik rapi dengan jarak 1,5 spasi di atas kertas HVS kuarto rangkap 4 (empat), Setiap peserta hanya diperbolehkan mengirimkan satu judul naskah drama yang terdiri dari minimal 10 halaman, dan dikirim dalam bentuk hardcopy atau soft copy (file word) dalam bentuk CDR 1 buah.
f. Naskah yang dikirim dikemas dalam amplop tertutup warna coklat ukuran folio yang ditulis Penulisan Naskah Lakon Realis di pojok kiri atas, ke :
Teater Putih
Gedung D lantai 1 FKIP UNRAM
Jl. Majapahit no.62
Mataram 83125
g. Naskah drama dikirim langsung ke Panitia Sayembara Penulisan Naskah Lakon Realis di Teater Putih FKIP UNRAM, paling lambat tanggal 5 Maret 2011, disertai biodata, alamat lengkap, dan fotokopi identitas diri.
h. Nama dan biodata pengarang ditulis pada lembar terpisah dari naskah dan melampirkan nomor HP dan alamat email (jika ada).
i. Naskah Lakon Realis yang masuk ke Panitia tidak dikembalikan kepada peserta dan menjadi milik Teater Putih.
j. Naskah Lakon Realis yang dinilai layak terbit akan dimuat dalam antologi Naskah UKMF Teater Putih.
5. Penilaian
a. Penilaian naskah dan penentuan
b. penilaian akan dilakukan oleh tim juri.
c. Penilaian mencakup aspek isi, daya dramatik, penyajian, dan bahasa.
d. Putusan tim juri tidak dapat diganggugugat.
6. Pemenang dan Hadiah:
a. Dewan Juri akan memilih sepuluh nominasi dan 5 (lima) finalis menentukan juara I, II, III, dan harapan I, II.
b. Pemenang akan diumumkan pada acara bedah buku UKMF Teater Putih pada, 24 April 2011.
c. Pemenang akan mendapat Piala, piagam, dibuatkan antologi naskah Teater Putih, dan uang tunai
d. Lakon terbaik akan menjadi naskah wajib pada Festival Teater Modern Pelajar (FTMP) se-NTB.
Selasa, 11 Januari 2011
Selasa, 14 Desember 2010
PENTAS TUNGGAL TEATER PUTIH PRODUKSI KE XXX 2010
SALAM BUDAYA...!
kami dari teater putih FKIP unram kembali hadir di dalam dunia pmentasan teater tahun. pada pentas tunggal kali ini kami mempersembahkan lakon "Obrok owok-owk, Ebrek ewek-ewek" karya Danarto. pmentasan kali ini menampilkian bentuk konsep baru dari naskah ini, sehingga menghadirkian hal yang unik untuk disaksikan.janagan lupa saksikan kami di Arena Tertutup Taman Budaya NTB tanggal 17 - 18 Desember pukul 19.30 WITA.
inilah para anggota tim yang mendukung pentas tunggal kali ini.
ROBY MANDALIKA W.
SUTRADARA
“Obhet D’ Reggae”, begitulah panggilan akrab bajang lombok kelahiran Praya, 22 Maret 1984 ini. Hobinya mentas dan latihan teater, kalau yang lainnya palingan nyanyi (fales… hihihi…) dan olahraga. Beliau telah sekian tahun menggeluti teater, tidak heran telah banyak proses drama yang dilaluinya, antara lain : Tarian pengantin (2003), Zorro (2003), La Lecon atawa Pelajaran (2003), Lautan Bernyanyi (2004), POC (2004), Komedi Rudat (2005), Dukun Palsu (2008), Satu Lawan Satu
(2008), Petang di Taman (2006). Selain sebagai pemain, belau juga pernah menyutradarai pementasan, dan rata-rata menyutradarai naskah buatan sendiri, diantaranya : Tamu, Manula, Es Cendol (No Drug, No Alcohol), Es Campur Ketawa, Es Rujak, Nyonya !, serta Malam Jahannam (…’06), Setan dalam Bahaya (Taufik Al Hakim..”09 ( waaahhh… banyak betul bang..!! ).) Okay..!! kata terakhir dari bang obhet “Ajinomoto” ( itaaaamm…?!! ) Salam Budaya..!!
FANDY SETIAWAN
Pimpinan Produksi
Cowok berpostur tubuh tinggi, kurus yang lahir pada tanggal 8 Juni 1989 ini akrab dipanggil “kandik” (pangilan akrab dari anak-anak TP) semenjak bergabung di lingkaran Teater Putih ia pernah bermain dalam lakon Demung Sandubaye, Warisan, MBA 1, Maria dan Negeri Para Bunga dan Mahkamah pada pentas tunggal tahun 2009. Mahasiswa semester VII Bahasa Inggris ini merupakan cowok yang tidak bisa menyembunyikan wajahnya yang kusut ketika ada masalah, tapi kalau lagi seneng,,,tertawanya bisa terdengar sampai negeri tetangga. Pada Pentas Tunggal tahun ini, ia dipercaya sebagai orang No.1 untuk memegang management pementasan. “ Menjadi Pimpro terkadang menjengkelkan,,,tapi jengkel itu membawa kenikmatan yang luar biasa.” Itulah sepenggal kalimat yang dikeluarkan ketika ia ditanya tentang kesannya menjadi seorang Pimpro.
RIYADUL JANNAH
Sekretaris
Cewek manis yang akrab dipanggil Ria lahir di Mataram, 1 Januari 1991, sangat hoby menari, mau tari sasak, campuran atau tari kreasi baru Ria ahlinya..!!, tapi di pentas tunggal kali ini, bukan sebagai penari, bukan sebagai pemain, melainkan sebagai sekretaris produksi ( ahli surat menyurat donk neng..!! ), dan sekarang duduk di semester III Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram..!! semangat buat Ria, ( salam hangat tukang ketiknya nii..!! semoga diterima di sisi_Nya. Amiin !! )
GHINA MUZAYYANA
Bendahara
Cewek kelahiran Mataram 26 Juli 1990 ini menjabat sebagai bendahara dalam pentas tunggal kali ini (2010), mengatur pengeluaran dan pemasukan dana dari pentung kali ini ( jangan sampai seperti kata pepatah, besar pasak dari pada tiang ). Bu bendahara juga ga’ sekedar bisa pegang uang saja, tapi juga sering mentas, diantaranya : Samantha (2009), Mimpi Buruk yang Aneh (2010), Seang (2010). Cayoo Bu bend !! mmmmm… annuuu… jangan sampe uangnya keare-are!
BQ. TUTI HASYANTI
Tokoh Sariyem “pengamen”
Dedare yang satu ini akrab dipanggil Tutiexxx, lahir di luar daerah (Pengembur) 5 Februari 1990, hobinya apa aja yang penting bisa dilakuin dengan tangisan penuh kebahagiaan ( kalo ngupil sambil nangis bahagia, jadi hobi ga’…?? ). Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Masmirah, Warisan, Sarimin, Presean dan Amplop Hitam. Jika ditanya motto, dedare yang satu ini punya motto yang ga’ kalah serunya dari yang laen. “Warnailah hidup (dalam artian), karena hidup arak sekali doang” ( pasti banyak koleksi pensil warnanya ya mba’..? minta maeh… )
AHYAR ROSIDI
Tokoh Gitaris “pengamen”
Pemuda yang hobinya menghayal ini lahir di Rumah Sakit Umum Selong 6 April 1991. akrab dipanggil Ahyar.. suka dengan warna biru (makanya sering menghayal yang biru-biru…), selain pinter maen gitar juga akhirnya pernah mentas. beberapa pementasan yang pernah ia lalui diantaranya : Buaya Darat (2009), Seang (2010 tapi belum). Mottonya “hidup senang, mati syahid !” ( eeee…!!! Lamun meridap pineng-pineng nu kembeqn aaa..!! )
ERWIN PUTRADI
Tokoh Tomy “Mahasiswa Seni Rupa”
Kampoeng Damai, Londar, Janapria 27 Desember 1987 merupakan tempat pertama yang dilihat bajang lapuk ini, akrab dipanggil jhawe ini. Sekarang sudah duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Takut sama si putih yang seneng loncat (apa tu ayoo..?). Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Maling (2008), Tumbang (2008), Buaya Darat (2009), Maria dan Negeri Para Bunga (2009), dan Pencuri Anak Pak Haji (2009). “Dalam seni ada estetika/keindahan, keindahan tersebut membawaku menjadi manusia bebas tak terbatas, thanks to teater putih…” “Terima kasih buat orang tuaku yang membesarkan aku tanpa kekayaan harta untuk mencapai kekayaan hati”.
BQ. TRISNA JAYANTI
Tokoh Nyonya Professor
Wanita kelahiran Mataram 27 Maret 1989 pukul 10 berlebihan ini akrab dipanggil Trisna. Cewek yang bersuara serak-serak mirip suara cowok ini sudah menggeluti seni teater sejak masih SMA, ia juga sangat cinta terhadap angka 7 dan warna biru. Ia Pernah mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : Mahkamah, Gempa, Satu Lawan Satu, Tabu, Manula, Warisan, Es Rujak, Nonya !, dan Kapal-kapalan. “Hidup adalah pilihan, tersenyum dan ikhlaslah akan hidup” itulah motto hidupnya.
RAHMAT SULHAN HARDI
Tokoh Slenthem “Tukang Sapu Pasar”
Pemuda hitam manis kelahiran Pagutan 8 Juli 1988 ini dipercaya sebagai tokoh utama pada Pentas Tunggal Tahun ini. “Lemah saya!!” itulah kata yang paling sering diucapkan ketika ia sedang bertemu dengan masalah. “Slentem itu, hampir sama dengan saya. Sama-sama lugu (lucu & dungu). Seneng dech pokoknya dapat peren Slentem ”katanya”. Ia pernah menjabat sebagai ketua pada berbagai kegiatan Teater Putih, menjadi sutradara pun juga pernah. Dan pada tahun ini ia membuktikan kepada kita semua, bahwa ia juga mampu dalam berakting.
ZAENUL HADI
Tokoh Tukang Kesrek “Pengamen”
Akrab dipanggil amaq, selain suaranya yang salak-salak basah, tampang juga mendukung. Dengan toaq yang satu ini lahir di Wadon, 11 Februari 1988 (fitnah !! yang bener 1978) Sangat takut meong.!! Apalagi meong-meong yang beleq otaknya. !! amaq biasa jadi stage crew di setiap pementasan. Walaupun begitu, beliau ketua umum Teater Putih dan menjadi sutradara monolog pada Peksiminas X di Pontianak ..!! duduk di BASTRINDO semester VII FKIP Unram. Ada beberapa pementasan yang pernah dipentaskan, diantaranya : Masmirah (2007), Warisan (2008), Setan dalam Bahaya (Pentung ke-28), Mahkamah (Pentung ke-29) dan masih banyak lagi yang ia pentaskan sejak bergabung dalam Lingkaran Teater Putih..!! Semangat buat amaq !
IKLIMATUL HAFAZAH
Tokoh Kusningtiyas “Mahasiswi Fakultet Kedokteran”
“Buktikan kalo kamu bisa, go green…..!!” itulah ungkapan pertama ketika tim redaksi menyapa cewek kelahiran Sumbawa ini. Cewek yang lumayan agak tinggi ini sekarang duduk di semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Hobinya Modeling, and Happy-happy ( happy birthday... happy new year…). Pernah mementaskan naskah Kampung Lara, Maria dan Negeri Para Bunga, dan Malam Pengantin di Bukit Kera. Tetap semangat Ika..!! cayoo go green..!! (with Honda… hahahayy ).
TAUPAN SUKMADI
Tokoh “Tukang Ketipung ( Pengamen )”
“Teater tempat kursus tertawa sambil menitikkan air mata, menahan rasa, sambil bersiul bersama angin”. Kata-kata yang sangat membingunkan ini menjadi motto Ovan, panggilan akrab pemuda Kelayu ini. Lahir pada 28 Desember 1988 dan sekarang duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram telah melewati beberapa pementasan, diantaranya : Pencuri Anak Pak Haji (2009), Warisan (2008), Masmirah (2007). Perannya di pentung sangat cocok dengan kehidupannya sekarang. Kuning & Oranye, warna kesukaan brother yang satu ini, juga sangat suka nonton Anime khususnya naruto & one piece (Warna dan tontonan yang unik…). Cayoo brother !!
WIDYA INDRIANI
Tokoh Warti “Seorang pengamen”
Oooo… cewek yang satu ini punya banyak nama panggilan, ( Widia, Indri, Ani ). Nama panggilannya biasanya sich, yeyen.., tapi dikarenakan sesuatu dan lain hal, nama panggilan itu di delete. (hahahayy…). Cewek aduhai ini lahir di Alas pada tanggal 16 Februari 1990. selain berbakat mentas, tariannya juga manteepp, makanya widia jadi Co. Divisi Tari di Teater Putih…!!. “Hidup itu untuk dinikmati, bukan untuk membebani, terima kasih buat kedua orang tuaku yang telah memberi saya hidup”. Semangat wid..!!!!
UMI HANI
Tokoh Mba’ Sumirah
“Gyok Bayok” panggilan yang sangaaaaat aneh..!! cewek berkulit sawo matang agak mentah-mentah sedikit ini lahir di Pringgarata, 25 November 1989. hobinya hanya main-main doank..!! ( pesen dengan toaq “pacu-pacu ntan berajah ). Kuliah di Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Semester V. Mba’ yang satu ini juga pernah mementaskan tokoh pembantu dalam lakon Mahkamah pada pentas tuggal tahun kemarin (2009). Dan satu lagi.. iya satu lagi..( apaan tu..?! ) “Yang Penting Hidup” hahaha…!!
DHARMA SATRYA HD
Tokoh Professor
Dharma itulah panggilan akrabnya. Cowok yang satu ini jangan ditanya soal komitmen berteater. Ia lahir di Kesik pada 28 Oktober 1989. Banyak lakon yang pernah dipentaskan, diantaranya : Gempa (2008), Dukun Palsu (2008), Satu Lawan Satu (2009), Mahkamah (2009), Demokrasi (Peksiminas 2010). Ia sekarang duduk di semester VII Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Unram. Pada bulan Juli tahun 2010 kemarin ia dipercaya untuk mewakili NTB dalam lomba monolog di PEKSIMINAS X Pontianak. “Teater menjadi jalan untuk mendharmakan diri” itulah kata-kata terakhirnya .
DWI LARA SULFIANA
Tokoh “Ati”
Dara yang hobinya nonton “NARUTO” ini lahir di Taliwang 23 Januari 1991 (di rumah papuk dari Bu Denya), sekarang duduk di semester V Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UNRAM. Pernah mementaskan ; Koran (2009), Mustofa (2008), dan Pentung 2009. jangan ikuti kemana jalan menuju tetapi buatlah jalan sendiri dan tinggalkan jejak, kerjakan apa yan bisa kau kerjakan dan Allah akan mengerjakan apa yang tak bisa kau kerjakan. Wabilahi Taufik Wal Hidayah Wassalammualaikum.
RODIA RIZKY PRATAMA
Pubikasi & Dokumentasi
“Astagfirullahalazdim” itulah ungkapan yang pertama yang dilontarkan, ketika ada masalah… Cowok manis kelahiran Kediri, 13 Oktober 1989 ini hoby membuat video klip. Makanya setiap ada pementasan, Rizky dipercaya sebagai Dokumentator pementasan, kalo dalam bahasa halusnya “tukang shooting”. Tangan terampilnya sudah begitu akrab dengan handycam, sablon menyablon, design grafis. selain sebagai dokumentator, ia juga sering mementaskan beberapa pementasan, diantaranya : O (2009), Mimpi Buruk yang Aneh (2010), Maria dan Negeri Para Bunga (2010), Bancay-Bancay Lumut (2010), Romy & Yuli (2010), dan masih banyak lagi pementasan yang akan dipentaskan, seperti kata mufrodat “sahada-yusahidu-sahid” bimakna nonton..!!
DENI MUHARDIANA
Penata Musik
Pemuda kelahiran jonggat ini akrab dipanggil Deni. Sudah bersahabat dengan berbagai peralatan musik sejak zaman dahulu kala, oleh karenanya di percaya sebagai penata musik pada pentas tunggal kali ini. Tangannya yang liah membelai keyboard, membuat suasana pementasan menjadi lebih hidup…!! Semangat buat Deni, pemuda yang mampu mangkring di boq UKM Music selama berjam-jam..!!
MULYADI
Artistik
“Nikmati hidup, jangan biarkan hidup menikmati kita”. Begitulah ungkapan sang penata artistik PENTUNG ke 30 (2010) ini. Pemuda yang akrab dipanggil “kong” ini selalu diandalkan dalam hal artistik sebuah pementasan, pagar dan centong seakan menyatu bersama jiwanya. Selain sebagai penata artistik, kong juga pernah, menyutradarai pementasan, diantaranya : Zsssstt, Pinangan, Persimpangan, Mahkamah, Seang (sutradara), Pencuri Anak Pak Haji (sutradara), Amplop Hitam (sutradara). Pernah juga mengikuti Peksiminas X di pontianak pada bulan Juli kemarin. Pemuda kelahiran Kakong, 1 September 1988 ini memiliki bakat membaca puisi, membaca cerpen, membaca Koran, sampai membaca dongeng anak-anak..!! semangat Kong..!! semoga Tuhan memberikan jalan yang lurus..!!
Rabu, 06 Oktober 2010
HUT TEATER PUTIH Ke 27
HUT Teater Putih ke 27 “Menapaki Jejak Langkah Sang Merpati”
Usia 27 tahun adalah waktu yang cukup lama tapi bukan waktu yang panjang guna merasa puas untuk berkreasi di dalam kancah dunia seni khususnya dunia teater itu sendiri. Selama perjalanan kami semenjak berdiri pada tahun 1983 hingga sekrang ini, kami terus mencoba membangun generasi – generasi muda untuk terus berjuang dalam memaknai dan menghargai budaya khususnya budaya mereka sendiri.
Peristiwa ini merupakan perayaan yang dilaksanakan secara kolosial untuk pertama kali oleh para punggawa Teater Putih di tahun 2010. Bagaikan seekor merpati yang terus mengepakkan sayapnya untuk mencapai tujuan yang menjadi motivasi meraih cita – cita. Di umur kami yang ke 27 ini, kami akan terus berkembang menjadi para teaterawan/ti yang berpikir maju dan mendasarkan diri pada proses yang berlanjut.
Dalam usia 27 tahun ini pula kami merefleksikan jejak – jejak langkah kami yang terdahulu untuk memulai menapaki hal – hal yang baru. Walaupun tantangan – tantangan terus kami alami, tapi itulah sebuah dinamika perjalanan yang harus kami hadapi dalam menjalani proses berkreatifitas dan berkarya.
Dengan ini kami mengjak kawan – kawan para penggelut seni dan budaya, marilah kita berpegangan tangan untuk meraih cita – cita seni yang jaya.
Aminnn….!
SALAM SENI BUDAYA…SALAM TEATER…!
Pelaksanaan HUT UKMF Teater Putih FKIP Unram
Tangagal 29 – 30 September 2010 di Arena Budaya Universitas Mataram
Selasa, 03 Agustus 2010
FESTIVAL TEATER MODERN PELAJAR SE-NTB KE XII
Festival ini adalah salah satu bukti bahwa komunitas teater mahasiswa Teater Putih FKIP Unram masih tetap eksis dalam membangun proses teater dari prinsip akar rumput. Tidak hanya itu, event yang diselenggarakan tiap tahun ini merupakan wujud kepedulian UKMF Teater Putih terhadap pendidikan generasi muda khususnya di bidang seni.
Semenjak dilaksanakan untuk pertama kali pada tahun 1998 hingga pada pelaksanaannya yang ke- 12 di tahun 2010 ini, festival ini selalu merupakan kompetisi yang sangat diminati oleh peserta yang terdiri dari sanggar-sanggar pelajar SMA yang tersebar di provinsi NTB ini. Sebagai bukti, dari tahun ke tahun peserta yang mengikuti kompetisi teater ini terus meningkat dngan kualitas yang meningkat pula.
Pada Festival Teater Modern Pelajar (FTMP) se NTB XII kali ini dipercaya sebagai ketua panitia pelaksana adalah Rahmat Sulhan Hardy yang akrab disapa dengan Mamat. Dalam persiapan yang masih terus dilakukan untuk mencapai hasil yang maksimal, ketua panitia terus berusaha memberikan semangat kepada anggota tim apnitia untuk bekerja maksimal.
Festival kali ini akan diselenggarakan pada tanggal 6 – 13 Nopember 2010. kegiatan ini juga akan diselenggaraka tetap bertempat di Taman Budaya NTB.
FTMP XII ini bertajuk “Teaterb Pelajar Menapak Dunia Muda dalam Jejak- Jejak mengukir Kreatifitas”. Dalam event ini juga pihak panitia mengharapkan kepada para generasi muda yang terlibat pada khususnya mapu berperan dalm mengembangkan budaya daerah sendiri, karena tema naskah yang diadakan pula paniti bertemakan tentang pandangan generasi muda mengenai budaya local mereka pada zaman sekarang ini.
Akhir kata, kepada semua generasi muda calon-calon penggelut Teater, mari kita saling berpegangan tangan untuk memberikan kontribusi dan pemikiran positif kita untuk budaya bangsa kita ini yang tentunya melalui seni panggung drama. Melalui inilah kita bersuara dan teriakan-teriakan untuk pemimpin kita yang sedang lali dalam mengurus bangsa ini.
SALAM SENI BUDAYA……SALAM TEATER.......!!!
Selasa, 18 Mei 2010
unkapan setia mantan ketua kepengurusan 2009/2010
SALAM BUDAYA!
“ Bersumber dari Cinta “
Teater Putih telah berumur 29 tahun. Usia yang cukup panjang bagi sebuah komunitas seni di NTB. Sebagaimana kita tahu bahwa dari beberapa komunitas seni khususnya di kalangan mahasiswa yang ada di NTB, hanya Teater Putih yang masih tetap eksis dan terus berproses. Di usianya ini, Teater Putih tidak mundur menjadi sekedar “teater workshop”. Beberapa produksi pementasan telah dilahirkan dan acara-acara untuk memasyarakatkan teater telah pula diselenggerakan oleh Teater Putih.
“Merdeka berarti kamu sanggup menjalani semuanya sendirian”(Putu Wijaya).
Kepengurusan Teater Putih periode 2009/ 2010 yang disahkan berdasarkan keputusan Dekan FKIP Universitas Mataram Nomor: 1627/ H18.5/2009, telah bergelut dengan begitu banyak rasa secara bersama-sama. Begitu banyak tantangan dan halangan yang kami dapatkan selama 1 periode kepengurusan ini, tetapi semangat “terbuka dan bersama-sama” selalu menguatkan kami dalam menjalankan semua program kerja serta dengan niat belajar dan ikhlas. Kepengurusan Teater Putih periode 2009/ 2010 juga pernah dirombak melalui rapat evaluasi pada tanggal 10 Januari 2010, dengan dasar bahwa beberapa anggota pengurus tidak menjalankan fungsinya.
Beberapa program kerja yang telah disusun bersama pada tanggal 12 Mei 2009 semuanya telah dilaksanakan dengan baik. Beberapa program tambahan yang refletif juga telah kami selenggarakan dengan sebaik-baiknya sekaligus berusaha mengikutsertakan semua anggota Teater Putih dalam program-program itu.
Kekurangan-kekurangan yang ada selama kepengurusan kami ini merupakan pelajaran yang berharga bagi kepengurusan pada periode berikutnya. Semoga semangat “terbuka dan bersama-sama” tetap terjaga dengan kepakan sayap-sayap anak merpati.
Terima Kasih
Ketua
“ Bersumber dari Cinta “
Teater Putih telah berumur 29 tahun. Usia yang cukup panjang bagi sebuah komunitas seni di NTB. Sebagaimana kita tahu bahwa dari beberapa komunitas seni khususnya di kalangan mahasiswa yang ada di NTB, hanya Teater Putih yang masih tetap eksis dan terus berproses. Di usianya ini, Teater Putih tidak mundur menjadi sekedar “teater workshop”. Beberapa produksi pementasan telah dilahirkan dan acara-acara untuk memasyarakatkan teater telah pula diselenggerakan oleh Teater Putih.
“Merdeka berarti kamu sanggup menjalani semuanya sendirian”(Putu Wijaya).
Kepengurusan Teater Putih periode 2009/ 2010 yang disahkan berdasarkan keputusan Dekan FKIP Universitas Mataram Nomor: 1627/ H18.5/2009, telah bergelut dengan begitu banyak rasa secara bersama-sama. Begitu banyak tantangan dan halangan yang kami dapatkan selama 1 periode kepengurusan ini, tetapi semangat “terbuka dan bersama-sama” selalu menguatkan kami dalam menjalankan semua program kerja serta dengan niat belajar dan ikhlas. Kepengurusan Teater Putih periode 2009/ 2010 juga pernah dirombak melalui rapat evaluasi pada tanggal 10 Januari 2010, dengan dasar bahwa beberapa anggota pengurus tidak menjalankan fungsinya.
Beberapa program kerja yang telah disusun bersama pada tanggal 12 Mei 2009 semuanya telah dilaksanakan dengan baik. Beberapa program tambahan yang refletif juga telah kami selenggarakan dengan sebaik-baiknya sekaligus berusaha mengikutsertakan semua anggota Teater Putih dalam program-program itu.
Kekurangan-kekurangan yang ada selama kepengurusan kami ini merupakan pelajaran yang berharga bagi kepengurusan pada periode berikutnya. Semoga semangat “terbuka dan bersama-sama” tetap terjaga dengan kepakan sayap-sayap anak merpati.
Terima Kasih
Ketua
Langganan:
Postingan (Atom)